HARI KEDUA DI YOGYAKARTA - MALIOBORO - BRINGHARJO - KERATON - TAMAN SARI - PRAMBANAN - SENDRA TARI RAMAYANA

Setelah sarapan ... hmhmhm bisa dibilang sarapan gak yah?? Dari penginapan dapat makanan kecil dan juga segelas teh (buat cemilan berarti bukan sarapan), setelah selesai sarapan dirumah temen (numpang yang gratis) kami bergegas untuk mengejar kereta paramex ke Solo (jam 09.00 dari Jogyakarta), untuk kesolo bisa niak bus juga (memakan waktu kurang lebih 1-2 Jam), sedangkan kalo kita naik kereta cuman memakan waktu 45 Menit. Hari ini rencana ke Solo karena hari ini ada acara gerebegan di Solo (mengejar acara itu jadinya), tapi apa daya ketika sampai di Stasiun Tugu kereta paramex nya jalan di depan mata kami (sedih sebenarnya gak bisa lihat acara grebegan di Solo), tapiiii kabar gembira kita belum ngapa-ngapain di jogya nih jadi banyak kegiatan yang bisa kita lakukan disini. So ... kita langsung saja menyambar ke Jalan Malioboro yang terkenal itu (the famous one of yogya), kami jalan di kanan jalan dan memperhatikan semua pedagang yang ada, semua jualanan adalah khas kota yogyakarta semua bisa di cari disini (ada batik, ada wayang, ada bunga kertas, ada tas batik, dompet kulit, lukisan-lukisan yang cantik ... semua nyaris ada disini tinggal dicari aja), selain pedagang-pedangang yang ada dikanan kiri jalan, di Sepanjang jalan malioboro ini juga ada beberapa mall seperti Mall Malioboro, Ramai Mall, Matahari dan beberapa Galery Batik ada disini. Makanan juga banyak disini dan dulu waktu 4 tahun disini dah mencoba makanan-makanan gang yang ada di jalan malioboro ini dan enak-enak loh rasanya, patut di coba.

MALIOBORO-MIROTA BATIK-BRINGHARJO
Disepanjang jalan saya banyak di tawari oleh Becak-becak yang menawarkan berkeliling malioboro biasanya rute yang mereka tawarkan selalu sama (Bakpia Pathok, Dagadu dan keliling malioboro) bayangkan saja untuk rute ini mereka menawarkan dengan harga hanya Rp. 5.000,. tapi kalo teman-teman gak berminak bakpia atau dagadu maka lebih baik teman jangan naik becak tersebut, dan bilang saja bila berkeliling-keliling berapa harganya.

Rute pertama karena masih pagi dan sepertinya masih sepi kami langsung menuju ke Mirota Batik (disini kita bisa menemukan semua jenis barang yang menjadi ciri khas kota yogyakarta mulai dari makanan sampai barang seni seperti lukisan, patung, ada juga Jamu-jamuan, dan yang pasti disini batiknya lebih banyak jenis dan harganya pun gak berbeda jauh dengan yang ada disekitar malioboro tapi bisa belanja tidak terlalu panas karena pakai ac disini , tapi saya sendiri sempat membeli batik seharga Rp. 15.000,. satunya (murah bangat jadi ambil 2 biji). Setelah puas dari sini pengen sekalian lihat bringharjo seperti apa langsung menuju ke bringharjo disini kita bisa dapatkan semua jenis batik dan harganya lebih murah di bandingkan dengan di Mirota Batik dan Jalanan Malioboro (tapi ya itu dia harus pandai menawar bisa sampai 50% nya loh).

MUSEUM VREDEBURG
Setelah selesai kami berjalan sedikit ke arah keraton (kira-kira 10 meter) disebelah kiri dan didepan istana ada satu museum namanya museum benteng vredebrug, karena tertarik kami masuk kedalam, bayar dulu di pintu masuk (padahal dulu masuk kesini gratis loh, sekarang sudah tidak), harga tiket masuk ke benteng Vredeburg ini Rp. 750,. (murahh ajeee), kasih 1000 masih kembali 250 cin ;p. Didalam kita langsung disambut oleh 2 patung patung Soekarno dan Patung Hatta, museum ini berisi cerita perjuangan rakyat indonesia (karena dulunya Yogyakarta adalah Ibu Kota Negara Indonesia sebelum di pindahkan ke Jakarta), maka banyak cerita disini mengenai sejarah perjuangan masyarakat Indonesia dan juga sejarah kota Yogyakarta itu sendiri. Untuk panduan masuk ke benteng ini dibagi menjadi 6 Ruangan, jadi lebih baik kita mulai dari Ruangan 1, yang artinya perjalanan kita akan dimulai dari Sebelah kiri dari arah pintu masuk dan terus maju searah jarum jam sampai kita tiba kembali ke arah pintu masuk, menarik sekali didalamnya, walaupun agak gelap tapi cukup membuat kita tersadar bahwa perjuangan untuk merebut kemerdekaan itu bukan suatu barang yang murah tetapi harus dibayar dengan nyawa para pejuang. Dorama-dorama disini dibuat dengan baik sekali yang membuat kita serasa ada didalam peristiwa tersebut, apalagi ditambah dengan adanya lagu-lagu perjuangan yang didengarkan di dalam gedung membuat kita semakin dapat merasakan suasana perjuangan tersebut. Tapi sayang koin tempat seharusnya kita bisa mendegarkan suara dari diorama tersebut tidak dapat di gunakan alias rusak, tapi itu sama sekali nggak mengurangi bagusnya tempat ini.

KERATON NGAYOGYAKARTO
Selesai dari benteng kami menuju berjalan lagi meuju arah keraton, aku pribadi sungguh sangat tertarik untuk masuk kedalam keraton, jadi kami melewati alun-alun utara dan menuju ke arah Keraton, sampai dipintu masuk keraton yang letaknya di ujung kanan kalo kita dari arah malioboro kami membeli tiket masuk, harga tiket masuk ke keraton adalah Rp. 5.000,.
Tempat pertama yang kami temui ketika masuk ke keraton adalah aula keraton disini pas kami datang kebetulan kami dapat melihat mobil yang di gunakan oleh sultan hamengkubuono pada masa era kepresidenan Soekarno, mobilnya mantab cuy ..., kebetulan ada rombongan yang datang dan pakai tour guide jadilah gw nemplok di tuh rombongan (itung-itung tour guide gratis, secara gak ada juga yang nyadar kan ;p), tour guide langsung cerita mengenai sejarah mulai dari lantai aula sampai tiang-tiang aula ternyata banyak artinya (baru tauuuu ..), disebelah kiri kita dapat melihat patung-patung yang di berikan baju seperti abdi dalam keraton mulai dari prajurit penjaga dan juga abdi dalam yang bekerja didalam keraton sedangkan disebelah kanan kita dapat melihat patung – patung yang di berikan baju seperti anggota keluarga kerajaan, baju-baju raja dan permaisuri bagaimana dan pangeran dan putri bagaimana (mulia dari kecil sampai dewasa/menikah) menarik sekali, selesai dari aula kami mulai masuk kedalam pintu gerbang depan keraton disini kita langsung menemui pintu gerbang yang kata tour guide nya banyak sekali sejarahnya, makin masuk ke dalam kita bisa melihat tempat pertemuan raja dengan abdi dalam, maupun tempat raja dan tempat duduk raja, ada juga yang menurut ku paling menarik malah tempat ini, ruangan ini menyimpan foto-foto raja-raja terdahulu sampai dengan anak-anaknya dan juga silsilah kerajaan terdapat disini, potret diri yang berupa lukisan tersebut sangat bagus dan aku berpikir pasti yang melukis juga bukan orang sembarangan, berjalan lagi kita akan menemukan koleksi batik (wowwwwwwww ini menarik bangat seriusan), untuk di ruang batik ini kita tidak diperbolehkan untuk memotret , jenis batik ternyata banyak sekali disini “gak ingat nama-namanya apa aja aku”. Selesai dari sini kita langsung menuju next place .. setelah bertanya kiri kanan dimana kita bisa melihat kereta-kereta kencana yang legendaris itu setelah bertanya ternyata kereta tersebut dapat kita lihat dengan masuk ke museum kereta kencana letaknya didekat keraton kita hanya perlu berjalan sedikit kira-kira 10 meter kita sudah bisa menemui museum kereta kencana ini.

MUSEUM KERETA KENCANA
Seperti biasa masuk kedalam harga tiket museum kereta kencana ini adalah sebesar Rp. 3000,. (wisata murah meriah kan !!!), ... melihat keretakereta yang dipajang disini langsung bilang wowww .... bagus bangat kereta-kereta nya, jenis-jenis nya juga macam-macam sampai ada kereta jenasah juga .. tapi tetap cantik kelihatannnya, dan ada juga kereta yang terkenal itu yang katanya sampai air untuk membersihakannya saja di perebutkan oleh masyarakat katanya membawa rejeki lupa apa nama keretanya “ Ki Joko ...” begitu kira-kira nama keretanya , museum kereta kencana ini tidak terlalu besar tapi puas ngeliatnya bener-bener bentuk dan keindahan desain dan kebesaran seorang raja menjadi satu, yang gak bisa di gambarkan rasanya. Setelah puas duduk sebentar kedua teman saya sholat dulu sebentar, sambil menunggu sempat bertanya-tanya kiri kanan ke tukang becak kalo rencana kita selanjutnya ke Taman Sari (sebenarnya letak taman sari ini dekat dengan keraton tapi berhubung kita gak tau jalan jadilah kita nge-becak).

TAMAN SARI
Untuk mencapai Taman Sari kami membayar becak seharga Rp. 10.000 (PP). Harga Tiket Taman Sari adalah Rp. 3.000,.Untuk di Taman Sari saya suggest agar kita menyewa tour guide karena kalo kita menyewa tour guide kita akan diajak masuk sampai kedalam (perumahan didalam keraton yang biasanya di tempati oleh para abdi dalam) dan kita juga akan naik ke situs sejarah (dulu sering dipakai untuk syuting film raja-raja majapahit) yang kita bisa lihat itu merupakan bagian benteng keraton tapi sekarang sudah di pugar karena terkena gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada tahun 2005 tersebut.
Memasuki taman sari kita akan dapat melihat langsung Kolam Renang yang besar sekali di bagu 2 di tengah, jadi memang Taman Sari ini sebenarnya dulu adalah tempat mandi para selir-selir raja jadi sebelah kanan dan kirinya terdapat menara pandang dimana dari sinilah raja melihat para selirnya tersebut dan raja akan melemparkan bunga kepada siapa (selir) yang akan menemani raja malam itu. Dan didalam ruangan kita juga bisa nemuin tempat spa nya jaman dulu lohh ... jadi dulu ruangan dipanaskan dengan menggunakan kayu bakar. Selesai dari taman sari di ajak masuk ke dalam ruangan yang ternyata katanya goa tersebut bisa keluar sampai di Parangtritis lohhhh (wowww mantabbb ...) diatas goa tersebut ceritanya dulu adalah danau buatan tempat raja untuk “main perahu”, bayangkan didalam keraton ada danau buatan juga, jadi pengenn ....

CANDI PRAMBANAN
Setelah puas berkeliling didalam Taman Sari, kami keluar dan bersiap untuk ke Prambanan (sambil menunggu jemputan kami menunggu di Taman Pintar –recommended untuk yang bawa anak--, aku sendiri ingin masuk tapi waktunya sepertinya tidak cukup, jadi cuman cari makanan kecil disini karena dari pagi tadi keliling-keliling kami belum makan. Setelah beberapa saat kami menuju tempat makan gudeg (tempat makan yang ini menurut gw palig sesuai untuk selera gw karena rasanya gak terlalu manis) Pak Amat, 1 porsi gudeg harga nya yang lengkap itu 15.000 (murah kan), letaknya didepan MM UGM dan depan Fakultas Kehutanan UGM.
Setelah kenyang kami menuju destinasi selanjutnya yaitu PRAMBANAN, waktu sudah menunjukan pukul setengah 5 kami pikir sudah tutup ternyata setelah sampai disana masih buka dan baru akan di tutup pada pukul 17.00 WIB (jam 5 Sore), jadilah kami masuk.
Harga Tiket masuk ke situs bersejarah yang terkenal ini candi prambanan adalah sebesar Rp. 12.500,. untuk turis domestik dan Rp. 150.000,. untuk turis Asing (harga yang wajar la yah)., memasuki kawasan candi prambanan dari kejauhan sudah terlihat Candi yang cantik ini, sempat berfoto untuk mengabadikannya, ada beberapa candi utama disini dan the big and famous one adalah Nyi Roro Jongrang,, ada sejarahnya sebenarnya dari candi ini, setelah puas berfoto-foto ria, kami masuk ke teater prambanan, disini kita bisa melihat pemutaran film pembangunan Candi Prambanan dari pertemuannya pertama kali sampai dengan seperti saat ini (seperti nonton bioskop) pemutaran film sekitar 45 Menit dengan hanya membayar sebesar Rp. 7.500,. per orang. Hari semakin sore tak terasa jadi kami keluar dari situs candi prambanan ini kedua teman ku sholat didaerah dekat dengan Candi Prambanan ada Masjid yang cukup besar dan aku terkesan dengan ukiran yang terdapat didepannya dan besar sekali kata masyarak sekitar ukiran itu tidak disambung kayunya jadi benar2 kayu yang besar (wowww). Setelah selesai sholat kami melanjutkan perjalanan untuk menuju teater untuk menonton pertunjukkan Ramayana.

.... Untuk yang ramayana di sambung lagi besok ...


HAPPY VACATION ....
0 Responses

Posting Komentar

Paket Wisata Murah